Penulis: Donna Maria Ananda
Noted: artikel ini disertai video. Bagi Teman-teman yang sedang tidak memiliki waktu luang untuk membaca, artikel ini dapat dilihat dan didengarkan dengan menge-klik video di bawah. Selamat menyimak.
Teman-teman, sudah kenal dengan istilah sandwich generation? Iya, sandwich sendiri umumnya adalah satu buah daging yang dihimpit oleh dua buah roti. Hal tersebut menganalogikan sekelompok orang dewasa yang posisinya harus menanggung biaya tiga generasi, yaitu orang tua, diri sendiri, dan anak-anaknya. Miris sekali bukan? Dan hal tersebut kerap masih terjadi di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Nah, artikel kali ini akan membahas salah satu solusi dari masalah sandwich generation, yaitu Dana Pensiun. Dana Pensiun sendiri merupakan teori ke-4 dari piramida ekonomi. Selamat menyimak, semoga bermanfaat, ya!
Dana Pensiun
Teman-teman, dana pensiun adalah dana yang sudah disimpan oleh seseorang selama masa produktifnya yang akan digunakan di hari tua. Oleh karena itu, banyak yang menyebut dana pensiun sebagai dana di hari tua. Dana pensiun sendiri dapat dikumpulkan secara pribadi (perseorangan) atau melalui lembaga (perusahaan).
Fungsi Dana Pensiun
Teman-teman, dana pensiun tidak hanya berfungsi untuk mewujudkan kesejahteraan para pekerja di hari tua. Perusahaan atau lembaga, serta pihak penyelenggara program dana pensiun pun ikut tersejahterakan. Berikut penjelasannya:
1. Bagi Pekerja
Fungsi pertama keberadaan dana pensiun adalah untuk mensejahterakan para pekerja. Seperti yang telah kita ketahui, usia produktif rata-rata manusia mulai dari 20 tahun sampai 55 tahun atau 60 tahun. Ketika seseorang sudah berusia di atas 60 tahun maka produktivitas kerjanya akan mengalami penurunan. Pensiun adalah tindakan bijaksana yang dapat diambil.
Para pekerja yang mendapatkan dana pensiun tentu tidak akan merasa khawatir dan merasa aman di hari tua. Di beberapa tempat dana pensiun ini dapat diwariskan kepada pihak keluarga apabila pekerja meninggal dunia.
2. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan, dana pensiun adalah sebagai bentuk terima kasih kepada para pekerja atas pengabdian dan kerja kerasnya selama masa aktif bekerja. Selain itu, dana pensiun membuat para karyawan atau pekerja yang usianya masih produktif berhenti belum waktunya. Dana pensiun membuat mereka juga semangat bekerja dan memaksimalkan potensi terbaik bagi perusahaan.
3. Bagi Pihak Penyelenggara Program
Bagi pihak penyelenggara program, iuran dana pensiun selain sebagai investasi juga merupakan suatu bentuk dukhngan terhadap program pemerintah tentang dana hari tua.
Produk Dana Pensiun
Teman-teman, di Indonesia terdapat dua produk dana hari tua atau pensiun yang sudah berbadan hukum, yaitu:
1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Dana pensiun ini iurannya menerapkan pemotongan gaji karyawan.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Dana pensiun ini berasal dari pengembangan iuran wajib karyawan dan perusahaan.
Jenis Dana Pensiun
Menurut peraturan UU Nomor 11 Tahun 1992, terdapat tiga jenis dana pensiun, yaitu:
1. Perusahaan atau Lembaga
Sistem pemungutan iurannya berasal dari pemotongan gaji karyawan secara langsung.
2. Lembaga Keuangan (Bank)
Sistem pemungutan iurannya berasal dari perusahaan atau lembaga yang bertanggung jawab membayarnya. Besarannya dilihat dari jumlah keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
3. Lembaga Asuransi Kesehatan
Jenis dana pensiun ini terbuka untuk perorangan yang merupakan pekerja kantoran atau independen. Iuran ini terpisah dari program perusahaan atau lembaga tempat bekerja.
Cara Menghitung Dana Pensiun
Teman-teman, meski dana pensiun sudah cukup familiar di kenal di kalangan masyarakat, nyatanya tidak banyak orang yang tahu bagaimana caranya menghitung dana pensiun. Sebagai wacana, usia harapan hidup di Indonesia berdasarkan data World Bank adalah 71 tahun. Sedangkan rata-rata orang Indonesia akan berhenti bekerja atau pensiun di usia 60 tahun. Artinya, jumlah dana hari tua yang terkumpul harus dapat memenuhi kebutuhan selama kurang lebih 11 tahun.
Adapun besaran dana yang dibutuhkan di hari tua setelah pensiun berbeda pada masing-masing individu, menyesuaikan kebutuhan dan gaya hidupnya.
Contoh: biaya hidup per bulan seorang karyawan setelah pensiun adalah 5 juta rupiah. Maka, cara menghitung dana pensiun adalah:
5 juta x 12 bulan x 11 tahun = 660 juta rupiah.
Jadi karyawan atau pegawai terswbut harus mengumpulkan dana pensiun sebesar 660 juta selama masa produktif bekerja untuk memenuhi biaya hidupnya selama 11 tahun.
Namun, yang perlu jadi catatan adalah fakta bahwa kenaikan harga akan terjadi setiap tahunnya. Oleh karena itu, dana pensiun yang dikumpulkan sebaiknya melebihi total dana yang dikumpulkan untuk 11 tahun. Caranya dengan menabung lebih banyak dana atau menginvestasikan dana pensiun ke dalam instrumen investasi yang tepat.
Jangan lupa untuk penuhi dana darurat, asuransi, dan investasi terlebih dahulu sebelum mengumpulkan dana pensiun, ya!
Plandemic Growth YouTube Channel: Donna Maria Ananda