Penulis: Dhona Maria Ananda
Noted: artikel ini disertai video. Bagi Teman-teman yang sedang tidak memiliki waktu luang untuk membaca, artikel ini dapat dilihat dan didengarkan dengan menge-klik video di bawah. Selamat menyimak.
Sumber: idx channel |
Teman-teman, akhir-akhir ini dunia ekonomi global sedang dihangatkan dengan isu terkait 'Kiamat Ekonomi 2023', 'Resesi Global 2023', atau 'Badai Gelap 2023'. Bahkan presiden Jokowi mengatakan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun yang gelap dan sulit. Isu tersebut tentunya tidak tiba-tiba datang begitu saja. Dampak pandemi yang masih belum sepenuhnya pulih, ditambah konflik panjang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina menambah buruk keadaan perekonomian dunia.
Berbagai macam krisis mulai bermunculan, seperti krisis energi dan krisis perubahan iklim. Berbagai macam krisis tersebut mengakibatkan dampak yang fatal bagi seluruh umat manusia, yaitu krisis bahan pangan. Lantas, apa saja yang perlu Teman-teman persiapkan untuk menghadapi krisis global di tahun 2023 atau kiamat ekonomi 2023? Mengingat bahwa apa yang telah dan akan terjadi di global memiliki efek domino. Yuk, disimak artikelnya. Its better make a prepare than to late!
2023: Menuju Kehancuran Dunia
Teman-teman, sebenarnya isu resesi ekonomi ini bukan merupakan hal baru. Resesi ekonomi kerap terjadi sejak perekonomian di suatu negara mengenal alat transaksi yang dinamakan uang. Iya, uang fisik yang dapat diperbanyak atau dikurangi oleh pihak berwenang atas alasan tertentu, membuat seluruh dunia kerap berebut untuk menguasai beragam sumber daya yang berkaitan dengan uang, baik dengan cara jujur atau manipulasi. Yes, Money is the King!
Namun, pandemi yang datang secara tiba-tiba selama kurang lebih dua tahun mengubah semuanya. Oleh karenanya, tidak heran jika banyak bermunculan teori konspirasi yang mengatakan bahwa tahun 2020 adalah tahun di mana tatanan dunia baru akan dimulai. Betapa tidak, seluruh kegiatan perekonomian di dunia terhenti alias stuck diakibatkan lock down. Hal tersebut menyebabkan peredaran atau perputaran uang di seluruh negara atau dunia juga berhenti total.
Setiap negara memiliki strategi masing-masing dalam menghadapi krisis ekonomi tersebut, termasuk Indonesia. Namun, saya akan lebih menyoroti langkah salah satu negara adidaya di dunia, yaitu Amerika. Dalam menghadapi krisis ekonomi akibat pandemi Amerika melakukan printing money secara menggila dan membagikan free money terhadap warganya. Hal tersebut dilakukan Amerika agar perekonomian di negara tersebut tetap berputar. Walaupun dalam keadaan pandemi, rakyat Amerika masih tetap dapat spending, invest, dan lain sebagainya. Namun, kebijakan dari free money membuat warga Amerika make a decision yang kurang rasional dalam memggunakan uang. Contohnya menggunakan uang tersebut untuk investasi di saham atau properti, bukan untuk kebutuhan pokok.
Di sisi lain, dampak dari printing money Amerika yang menggila, membuat uang yang beredar di luar terlalu banyak atau inflasi dan membuat harga barang melambung tinggi, termasuk bahan pangan. Untuk mengurangi dampak inflasi Amerika kembali melakukan tightening dengan cara menarik kembali uang yang telah beredar melalui kenaikan suku bunga. Dengan demikian warga Amerika lebih memilih untuk memasukan aset yang mereka miliki ke bank atau secara pasif.
Keputusan tersebut tentu mempengaruhi aspek lain perbankan seperti kenaikan suku bunga kredit. Dampak lain yang diakibatkan oleh naiknya suku bunga bank adalah start up crash, walaupun tidak semua perusahaan start up bangkrut disebabkan oleh faktor tersebut. Kenaikan suku bunga membuat masyarakat lebih memilih untuk berinvestasi di low risk daripada high risk.
Permasalahan akibat pandemi yang belum usai tertangani, menjadi lebih buruk akibat adanya perang Rusia-Ukraina. Peperangan yang terjadi sejak bulan febuari 2022 tersebut, menjadi awal gerbang krisis energi dan pangan di Eropa, khususnya di Negara Inggris dan Jerman. Karena bagaimanapun, negara-negara di Eropa masih bergantung kepada Rusia dalam hal Energi. Hal tersebut berdampak pada semakin langkanya bahan pangan dan melonjaknya harga energi di negara Eropa.
Di sisi lain, Indonesia belum mengalami dampak yang begitu signifikan berkaitan dengan isu-isu yang sedang terjadi tersebut. Namun, bukan berarti Indonesia juga tidak mempersiapkan diri, pemerintah sekarang sedang berjuang mengadakan berbagai macam amunisi apabila negara-negara Eropa mulai bangkrut. Termasuk dengan menaikan harga BBM bersubsidi. Ingatlah domino effect, Teman-teman, Cobalah untuk diambil sisi positifnya.
But the way, saya masih tidak dapat membayangkan dampaknya bila negara Eropa yang notabenenya banyak perusahaan raksasa dunia benar-benar kehabisan energi. Mungkin blog, channel video, juga jejak-jejak digital saya yang lain akan rest in peace terkena global shut down, ya?
Cara Menghadapi Resesi Ekonomi 2023
Sumber: canva |
Dari uraian latar belakang yang seperti sesi curahan hati di atas, berikut saya akan berbagi cara atau tips dalam menghadapi resesi ekonomi 2023, yaitu:
1. Persiapkan keuangan
Teman-teman harus mulai kembali secara apik mengalokasikan keuangan pada setiap pos-nya. Siapkan uang untuk Dana Darurat, Investasi, konsumsi, dan tabungan. Persentase besarannya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Jika Teman-teman masih memiliki hutang ada baiknya diprioritaskan untuk dilunasi terlebih dahulu.
2. Membatasi pengeluaran
Teman-teman dapat melakukan pembatasan pengeluaran budget 30% dari pendapatan bersih, seperti apa yang dikatakan para ahli ekonomi. Utamakan untuk membeli kebutuhan pokok terlebih dahulu.
3. Mengembangkan skill
Teman-teman dapat memperbanyak kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan skill. Hal tersebut kelak dapat membantu Teman-teman untuk mencari pendapatan tambahan selain dari pekerjaan pokok. Juga mempersiapkan diri apabila suatu hari perusahaan akan mengurangi jumlah karyawan.
4. Berinvestasi secara aman
Teman-teman harus dapat lebih bijaksana dalam melakukan investasi. Jangan mudah tergiur dengan penawaran imbal balik yang besar, walaupun moto investasi adalah high risk, high return. Cermati portofolio investasi Teman-teman dengan terus menggali informasi dan data dari sumber yang terpercaya.
Nah, Teman-teman, berikut kilasan info memgenai cara atau tips dalam menghadapi resesi ekonomi 2023 atau kiamat ekonomi 2023.
Semoga artikelnya bermanfaat!
May God blessed Us ❤
Plandemic Growth Youtube Channel: Donna Maria Ananda
Insyaallah selalu optimistis, Kak! Semangat Indonesia bangkit!
ReplyDelete