Penulis: Dhona Maria AnandaCanva
Pada masa sekarang ini, wanita sudah bebas untuk menentukan patokan usia menikah sendiri.
Banyak faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut. Di antaranya adalah untuk mengejar karir.
Setelah karir dirasa cukup mumpuni, barulah keinginan menikah dan memiliki anak mulai muncul. Ada juga karena kasus "kecelakaan" pasutri, ups!π«£
Meskipun secara psikis sudah terbilang matang, tapi ternyata kehamilan di usia senja memang banyak yang harus diperhatikan, loh!
(oh iya, usia senja di sini merujuk pada 35 tahun ke atas, ya, Momy. π€)
πNaaaah, kira-kira apa saja sih kekurangan kehamilan di usia senja??? π§
π₯ Risiko keguguran
Pada kehamilan usia senja, risiko bayi meninggal dalam kandungan atau sebelum usia 4 bulan meningkat 20 - 35 persen π«£
Hal ini disebabkan adanya kromosom atau genetika janin yang bermasalah.
π₯ Kelahiran prematur
Bayi yang lahir prematur akan rentan akan masalah kesehatan dalam jangka pendek maupun panjang π
π₯ Kelainan genetik pada bayi
Kelainan genetik ini dapat berupa sindrom down, polidaktili, dan bibir sumbing ☹️
π₯ Masalah Kesehatan pada ibu
Masalah kesehatan tersebut seperti hipertensi, diabetes, pasenta previa, dan preeklamsia π₯
π₯ Masalah kesuburan pada ibu
Hal ini sebabkan antara lain karena jumlah dan kualitas sel telur menurun, serta adanya hormon yang berubah mengakibatkan perubahan ovulasi π«€
Namun, jangan khawatir Momy, meskipun kehamilan di usia senja cukup memiliki risiko untuk kesehatan, tapi bukan berarti tidak boleh hamil, loh π
Dengan perencanaan yang baik, matang serta di bawah pengawasan dokter, hamil di usia senja tetap dapat dijalani dengan sehat, aman, dan bahagia π
No comments:
Post a Comment