Penulis: Dhona Maria AnandaZonadona.com
Matahari merupakan sumber energi cahaya bagi makhluk hidup yang ada di bumi.
Matahari melepaskan sinar ultraviolet (UV) yang menyediakan vit D untuk tubuh mahluk hidup, termasuk manusia.
Namun, terlalu banyak terpapar sinar ultraviolet dapat menyebabkan berbagai bahaya bagi kulit.
👉 Berdasarkan ukuran panjang gelombang, sinar UV terbagi tiga, yaitu: UV A, UV B, dan UV C.
UV A menyebabkan kulit berkerut, kecoklatan, atau terbakar. Terlalu banyak paparannya menyebabkan kanker kulit.
UV B merusak lapisan terluar kulit sehingga menyebabkan bintik matahari, penyamakan, terbakar, dan kanker kulit.
UV C diserap oleh atmosfer bumi dan sinarnya hampir tidak mengenai bumi.
👉 Paparan sinar UV yang terlalu banyak dapat merusak serat pada kulit (elastin) sehingga kulit mulai kendur, meregang, dan kehilangan elastisitas.
Selain itu, kulit dapat menjadi lebih mudah memar dan robek, serta kemapuan regenerasi sel semakin melambat.
👉 Berikut merupakan beragam bahaya paparan sinar UV pada kulit:
🥀 Lesi kulit prakanker (actinic keratosis) dan kanker yang disebabkan oleh hilangnya fungsi kekebalan kulit.
🥀 Tumor, hal tersebut terjadi karena DNA dalam sel tubuh salah memahami fungsi sehingga sering membelah dan bereplikasi.
🥀 Perubahan pada warna kulit, pigmentasi berbintik-bintik atau berwarna kuning.
🥀 Pembuluh darah kecil melebat (telangiectasias), spider spine, atau bahkan menjadi varises.
🥀 Rusaknya jaringan elastin sehingga menyebabkan keriput dan berbagai tanda penuaan dini, seperti bintik-bintik penuaan, kekeringan dan dehidrasi, atau hilangnya warna kulit.
🥀 Kerusakan pada mata seperti katarak atau degenerasi makula.
#skincareandbeauty #bahayasinaruvuntukkulit #thedangerofuvraysfortheskin #theeffectofultravioletraysontheskin #jenissinaruv