Showing posts with label Tanaman. Show all posts
Showing posts with label Tanaman. Show all posts

Friday, October 21, 2022

Morfologi dan Manfaat Asoka (Saraca asoca)

 Penulis: Dhona Maria Ananda


Temam-teman, Asoka (Saraca asoca) merupakan salah satu tanaman hias yang memiliki bunga cantik dan harum. Bagi para pecinta tanaman hias pastinya Teman-teman kenal sekali dengan struktur morfologi Asoka (Saraca asoca) beserta manfaatnya untuk kesehatan. Namun, bagi Teman-teman yang baru mengenal tanaman Asoka (Saraca asoca), artikel ini akan membantu menjelaskan mengenai ciri-ciri atau struktur morfologi beserta manfaatnya untuk kesehatan. Bagi yang ingin kenalan dengan tanaman Asoka (Saraca asoca) silahkan disimak artikelnya, ya.


Asoka (Saraca asoca)

Asoka (Saraca asoca) merupakan salah satu tanaman hias yang memiliki daya tarik tersendiri bagi pecintanya. Betapa tidak, Asoka (Saraca asoca) yang terkenal dengan julukan bunga kebahagiaan merupakan simbol kedamaian jiwa dan dipercaya sebagai pengusir kesedihan. Jadi, bagi Teman-teman yang merasa ingin kesedihannya diusir silahkan coba menanam Asoka (Saraca asoca) di pekarangan rumah. Niscaya, pekarangan rumah menjadi semakin cantik sehingga dapat membuat hati bahagia, betul?

Apabila Teman-teman merasa butuh literasi tentang bagaimana caranya menanam dan merawat Asoka (Saraca asoca), silahkan baca artikel saya dengan judul Cara Menanam dan Merawat Tanaman Asoka (Saraca asoca). Nah, bagi yang kepo tentang mitos-mitosnya, Teman-teman dapat membaca artikel saya yang lainnya dengan judul Bunga Asoka (Saraca asoca) dan Beragam Kisahnya.


Morfologi Asoka (Saraca asoca)

1. Akar

Asoka (Saraca asoca) memiliki akar tunggang yang berwarna coklat. Akar yang kokoh dan kuat tersebut sangat sesuai untuk menopang pertumbuhan tanaman Asoka (Saraca asoca). Selain itu, akar tunggang sangat membantu Asoka (Saraca asoca) untuk mengambil air dan unsur hara dari tanah, mengingat bunganya lebih dari satu dan berkerumun dalam satu tanaman.

2. Batang

Asoka (Saraca asoca) memiliki batang tegak dengan kayu berbentuk bulat, serta percabangan simpodial sehingga warna batangnya terlihat sangat gelap. Pangkal batang Asoka (Saraca asoca) biasanya memiliki diameter 40 cm.

3. Daun

Asoka (Saraca asoca) memiliki daun majemuk dengan struktur yang hanya terdiri dari tangkai dan helai. Bentuk daun Asoka (Saraca asoca) adalah lonjong dengan pangkal daun yang meruncing. Bagian pinggir daun Asoka (Saraca asoca) tidak bergerigi dengan bentuk tulang daun yang menyirip (seperti sirip ikan).

Asoka (Saraca asoca) memiliki daging daun tipis dan kaku dengan permukaan daun mengkilat serta halus. Adapun warna dari daun Asoka (Saraca asoca) sangat beragam antara hijau muda sampai tua. Namun, daun Asoka (Saraca asoca) tidak tahan dengan suhu dingin dan akan menggugurkan daunnya bila suhunya sudah tidak sesuai. Warna daun yang berguguran biasanya berubah menjadi coklat. 

4. Bunga

Asoka (Saraca asoca) memiliki bunga nersifat majemuk dengan struktur berkerumun atau bergerombol. Bunga Asoka (Saraca asoca) juga memiliki alat kelamin ganda, dimana bunga jantan dan betina terdapat pada satu tanaman. Warna bunga Asoka (Saraca asoca) sangat beragam dari mulai merah, kuning, putih, jingga, dan merah muda.

Kelopak bunga Asoka (Saraca asoca) sendiri berbentuk seperti terompet atau corong dengan benang sari dan kepala sari menempel pada bagian mahkota. Jumlah umum benang sari yang terdapat pada setiap bunganya adalah empat buah.


Manfaat Asoka (Saraca asoca)  

Asoka (Saraca asoca) selain sebagai tanaman hias ternyata berfungsi juga sebagai tanaman obat. Dilansir dari Jpnn.com, berikut merupakan beberapa manfaat Asoka (Saraca asoca) untuk kesehatan:

1. Mengatasi Ginekologis Problem

Seperti haid tidak teratur, keputihan, kista, dismenorea, amenorea, fibroid, dan lain sebagainya.

2. Memperbaiki Warna Kulit, Mengatasi Luka Bakar dan Iritasi Kulit

3. Pereda Nyeri/Analgesik Alami

4. Pendarahan Internal

5. Mengatasi Disentri 

6. Mengobati Diabetes

7. Pencegah Infeksi

8. Mengobati Cacingan

9. Mengobati Diare

10. Mengatasi Batu Ginjal


Untuk bagaimana cara mengolah Asoka (Saraca asoca) menjadi ramuan obat akan dibahas di artikel selanjutnya. 

Selamat hari ini, Teman.


Plandemic Growth YouTube Channel: Donna Maria Ananda

Wednesday, October 19, 2022

Cara Menanam dan Merawat Tanaman Asoka (Saraca asoca)

 Penulis: Dhona Maria Ananda



Teman-teman, Asoka (Saraca asoca) merupakan salah satu jenis bunga hias yang mudah ditemukan di Indonesia. Di Bali, tanaman Asoka (Saraca asoca) merupakan bunga persembahan untuk para Dewa. Tanaman Asoka (Saraca asoca) juga dikenal sebagai lambang kedamaian batin atau kebahagiaan.

Menanam dan merawat Asoka (Saraca asoca) terbilang gampang-gampang susah. Agar tanaman Asoka (Saraca asoca) dapat tumbuh subur dan berbunga indah, ada beberapa hal yang harus Teman-teman perhatikan. Penasaran? Nah, artikel kali ini akan membahas bagaimana cara menanam dan merawat Asoka (Saraca asoca) agar tumbuh subur dan indah. 


Asoka (Saraca asoca)

Asoka (Saraca asoca) atau Flame of the wood merupakan tanaman yang bermigrasi jauh dari tempat asalnya yaitu India. Konon ceritanya Asoka (Saraca asoca) dibawa oleh para pendeta Hindu yang sedang berkunjung ke Indonesia agar mereka tetap dapat melakukan persembahan kepada Dewa-dewa yang di pujanya. Pada masa sekarang Asoka (Saraca asoca) banyak dijumpai sebagai tanaman hias di pekarangan rumah.


Cara Menanam Asoka (Saraca asoca)

Asoka (Saraca asoca) dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara konvensional dan vegetatif. Secara konvensional tunas muda dapat diperoleh melalui perkawinan benang sari dan putik. Sedangkan secara vegetatif tunas muda dapat dihasilkan dengan memotong kurang lebih 15 cm dari batang pohon yang telah berusia. Setelah itu, tancapkan batang tersebut kepada media semai dengan kelembaban yang cukup dan teduh. Tunggu kurang lebih satu minggu sampai mengeluarkan akar atau tumbuh tunas baru. 

Selagi menunggu, Teman-teman dapat menyiapkan terlebih dahulu media tanam. Biasanya, media tanam terdiri dari campuran tanah dengan pupuk organik (kandang atau kompos) dengan perbandingan 1:1. Wadah media tanam dapat menggunakan pot atau polybag. Caranya: buat lubang dalam media tanam dengan kedalaman 5 sampai dengan 10 cm. Setelah itu, Teman-teman dapat menancapkan batang bibit baru atau tunas baru tersebut dengan kondisi tegak lurus. Kemudian tutup lubang dengan tanah sambil sedikit ditekan agar batang tunas muda tidak miring.

Hal yang perlu diperhatikan oleh Teman-teman adalah waktu penanaman. Sebaiknya proses penanaman ini dilakukan pada pagi atau sore hari, agar tunas muda tidak terlalu kaget bersentuhan dengan terik sinar matahari.


Cara Merawat Asoka (Saraca asoca)

Setelah berhasil melakukan penanaman Asoka (Saraca asoca), langkah selanjutnya yang harus Teman-teman pelajari adalah bagaimana cara merawat yang tepat. Sayapun masih terus mempelajarinya. Dilansir dari bibitonline, berikut merupakan beberapa cara untuk merawat Asoka (Saraca asoca) dengan tepat:

1. Memakai air bersih untuk menyiram bunga Asoka (Saraca asoca). 

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari berbagai zat kimia yang dapat mengganggu pertumbuhan Asoka (Saraca asoca). Adapun untuk penyiraman cukup dilakukan satu kali saja, pada pagi atau sore hari.

2. Gunakan pupuk secukupnya. 

Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan kebutuhan jumlah pupuk bagi yang di tanam di pot atau di tanah langsung. Teman-teman dapat memberikan lebih banyak pupuk bagi tanaman yang berada di pot dengan perbandingan kira-kira 2: 3.

3. Lakukan pemangkasan batang dengan rutin.

Hal tersebut dikarenakan tanaman Asoka (Saraca asoca) memiliki kesamaan sifat dengan tanaman hias berbatang kayu lainnya yang perlu di pangkas. Hal yang perlu diperhatikan adalah waktu pemangkasan. Teman- teman sebaiknya memangkas Asoka (Saraca asoca) pada saat baru disiram dan diberi pupuk.

4. Lakukan penyiangan tanaman gulma.

Hal tersebut dilakukan agar tanaman Asoka (Saraca asoca) mendapatkan asupan nutrisi dan sinar matahari yang cukup agar pertumbuhannya tidak terganggu.


Tertarik menanam dan merawat Asoka (Saraca asoca)?


Plandemic Growth Youtube Channel: Donna Maria Ananda

Tuesday, October 18, 2022

Bunga Asoka (Saraca asoca) dan Beragam Kisahnya

 Penulis: Dhona Maria Ananda


Teman-teman, bunga Asoka adalah salah satu tanaman hias yang banyak dipelihara di pekarangan rumah. Selain bentuk dan warnanya yang cantik, bunga asoka juga memiliki aroma yang khas. Namun, di balik keelokan paras bunga dengan nama latin Saraca asoca terdapat berbagai kisah yang menarik. Apa saja kisahnya? Yuk, disimak artikelnya.



Asoka (Saraca asoca) dan Beragam Kisahnya

Asoka (Saraca asoca) adalah tanaman yang berasal dari dataran tinggi Deccan dan juga bagian tengah Ghat barat di area pesisir barat India. 

Kisah Asoka (Saraca asoca) dan Ramayana

Kata Asoka diambil dari nama taman bunga "Ashoka" dalam kisah legendaris umat hindu "Ramayana". "Shoka" itu sendiri memiliki arti kesedihan, sedangkan "Ashoka" berarti memiliki makna sebaliknya. 

Taman Ashoka yang di ceritakan dalam kisah Ramayana merupakan taman yang sangat indah. Konon ceritanya taman tersebut dibuat oleh Rahwana agar Dewi Shinta tidak merasa sedih ketika disembunyikan atau diculik dari suaminya, Dewa Rama, walaupun tidak berhasil.

Kisah Asoka (Saraca asoca) di Bali

Di daerah Bali khususnya bagi yang penganut Hindu, bunga Asoka (Saraca asoca) merupakan salah satu bunga umum yang diberikan untuk persembahan atau persembahyangan. Bunga Asoka putih digunakan sebagai penghormatan kepada Dewa Isvara. Bunga Asoka merah digunakan sebagai penghormatan kepada Dewa Brahma. Sedangakan Bunga Asoka kuning digunakan sebagai pernghormatan kepada Dewa Raditya. Semuanya bermakna sinar suci dari Yang Maha Kuasa dalam fungsinya masing-masing untuk menjaga keberlangsungan alam semesta beserta seluruh isinya. 

Selain itu, bunga Asoka juga dijadikan lambang harapan akan tercapainya kedamaian jiwa, sehingga terhindar dari kesedihan dan derita. Ketika kesedihan dan derita sudah jauh dari hati manusia, maka yang tertinggal hanyalah kebahagiaan.

Kisah Asoka (Saraca asoca) di India

Di India, bunga Asoka (Saraca asoca) merupakan tanaman suci. Hal tersebut karena umat Buddha dan Hindu percaya bahwa Yakshi berhubungan dengan tanaman Asoka (Saraca asoca). Yakhsi sendiri adalah elemen yang sering ditemukan dalam seni India. Yakhsi biasanya ditemukan di gerbang kuil Buddha dan Hindu. Patung Yakshini digambarkan sedang memegang cabang ranting pohon Asoka yang sedang berbunga. Kakinya sendiri terletak di atas batang pohon Asoka. Mitosnya dewa pohon kuno yang berhubungan dengan kesuburan adalah makna dari elemen artistik Yakshi.

Pada masa India kuno, tanaman Asoka (Saraca asoca) ini hanya dapat dibudidayakan di daerah kerajaan. Dengan kata lain, masyarakat umum tidak dapat menanam sembarangan bunga Asoka (Saraca asoca).

Kisah lainnya Asoka (Saraca asoca)

Konon ada kisah yang menceritakan bahwa tokoh penyebar agama Buddha yaitu Buddha Syakyamuni lahir di bawah pohon Asoka Taman Lumbini. Kisah lain mengatakan adanya seorang raja beragama Budha yang bernama Asoka yang merupakan penguasa kekaisaran Maurya Gupta pada 273 SM sampai 232 SM.

Kisah Asoka (Saraca asoca) dan Penulis

Video bunga Asoka (Saraca asoca) berwarna merah muda yang saya unggah di atas adalah hasil pemeliharaan orang tua saya. Keduanya merupakan Dosen di Universitas Ternama dan sama-sama bergelar Doktor. Ada banyak interpretasi yang saya pikirkan ketika melihat bunga Asoka (Saraca asoca) tumbuh subur dan terawat di pekarangan rumah.

Saya sejujurnya sedikit merasa iri melihatnya. Kenapa? Karena saya beserta adik saya merasa tidak tumbuh seindah dan secantik bunga Asoka (Saraca asoca) tersebut. Saya dan adik tumbuh dibesarkan oleh nenek karena kesibukan masing-masing dalam mengejar karir. Andai orang tua saya merawat saya dan adik seperti Asoka (Saraca asoca), tentu kami akan tumbuh dan berkembang dengan lebih baik. 

Namun, begitulah hidup, terkadang suratan tangan lebih kuat dari usaha keras dan doa. Semoga apapun yang akan terjadi di depan dijauhkan dari berbagai kesedihan yang bersifat fana, sesuai dengan makna dari Asoka (Saraca asoca).


Plandemic Growth Youtube Channel: Donna Maria Ananda




Monday, October 17, 2022

Manfaat Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) untuk Kesehatan

Penulis: Donna Maria Ananda



Teman-teman, siapa yang belum pernah makan buah nangka matang? Rasanya manis dan bikin ketagihan, ya! Apalagi kalau sudah diolah menjadi beragam makanan, seperti dodol, gudeg, dan lain-lain. Belum lagi kesegaran es campur yang belum lengkap tanpa si kuning buah nangka, bikin hari-hari makin ceria. Nah, konon buah yang katanya berasal dari India ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, loh. Mau tau apa saja manfaat buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) atau Jackfruit (Inggris)? Disimak artikelnya, ya.



Nangka (Artocarpus heterophyllus)

Pohon Nangka (Artocarpus heterophyllus) biasanya memiliki tinggi antara 20 - 30 meter. Saya pribadi belum pernah bertemu dengan pohon nangka setinggi itu, tapi kalau tinggi 2-3 meter saya sudah dokumentasikan di channel YouTube saya. Kalau penasaran, Teman-teman bisa mengeklik link video yang ada di atas, ya.
Batang pohon Nangka (Artocarpus heterophyllus) memiliki getah putih bila tergores. Getahnya lumayan lengket sehingga mengganggu Teman-teman bila sedang melakukan aktivitas. Sedangkan daunnya bertekstur tebal dan memiliki urat yang jelas, dengan bentuk seperti telur terbalik.
Nangka (Artocarpus heterophyllus) merupakan pohon berumah satu, yaitu perkawinan dapat dilakukan hanya dengan satu individu. Dengan demikian di dalam pohon Nangka (Artocarpus heterophyllus) Teman-teman akan menemukan bunga jantan dan betina sekaligus. Jangan khawatir, Teman-teman dapat sangat mudah membedakannya, bunga jantan berbentuk gada sedangkan betina lonjong.
Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) tergolong buah majemuk yang merupakan hasil perkembangan buah majemuk. Teman-teman tentu tidak menyangka bahwa buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) berasal dari banyak bakal buah yang tumbuh menjadi satu buah, bukan?

Budidaya Nangka (Artocarpus heterophyllus)

Memelihara pohon Nangka (Artocarpus heterophyllus) termasuk gampang-pang susah. Kenapa? Karena pohon ini sangat menyukai curah hujan yang tidak kurang atau lebih. Artinya, pohon Nangka (Artocarpus heterophyllus) tidak tahan  kekeringan, cuaca dingin, dan penggenangan. Budidaya Budidaya Nangka (Artocarpus heterophyllus) dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu biji dan klon. Pohon Nangka (Artocarpus heterophyllus) yang berasal dari biji dapat berbuah setelah 2-8 tahun. Sedangkan pohon Nangka (Artocarpus heterophyllus) hasil klon dapat berbuah setelah 2-4 tahun.
Masa berbuah di tempat yang disukai pohon Nangka (Artocarpus heterophyllus) adalah sepanjang tahun.

Manfaat Nangka (Artocarpus heterophyllus)

Nangka (Artocarpus heterophyllus) adalah buah yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Namun, masih banyaknyang belum mengenal manfaat buah berwarna kuning ini. Dilansir dari Alodoc.com, inilah beberapa manfaatnya:
1. Membantu melancarkan dan menyehatkan pencernaan
Nangka (Artocarpus heterophyllus) mengandung serat tinggi dan karbohidrat kompleks (probiotik) yang baik untuk pencernaan.
2. Menjaga berat badan
Nangka (Artocarpus heterophyllus) memgandung serat dan protein yang membantu pencernaan untuk kenyang lebih lama. Hal tersebut menekan nafsu makan sehingga dapat menjaga berat badan tetap ideal.
3. Mencegah penyakit kardiovaskular
Nangka (Artocarpus heterophyllus) mengandung serat, kalium, dan anti oksidan yang tinggi. Hal tersebut membantu menstabilkan tekanan darah, mencegah penyumbatan pembuluh darah, dan mengurangi kolesterol jahat dalam darah.
4. Membantu memelihara kesehatan kulit
Nangka (Artocarpus heterophyllus) mengandung antioksidan dan vitamin C yang cukup tinggi. Hal tersebut mencegah kerusakan kulit dari bahaya radikal bebas dan menghasilkan kolagen agar kulit tetap kenyal dan kencang.
5. Mencegah kanker
Nangka (Artocarpus heterophyllus) mengandung antioksidan untuk membantu tubuh melawan radikal bebas dan melindungi tubuh dari sel-sel yang bermutasi.

Makan Nangka (Artocarpus heterophyllus), yuk!

Plandemic Growth YouTube Channel: Donna Maria Ananda

Sunday, October 16, 2022

Mengenal Manfaat Mawar atau Rosa untuk Kesehatan

 Penulis: Dhona Maria Ananda


Teman-teman, selain bentuknya yang menawan, bunga mawar memang dikenal dengan wanginya yang khas. Dalam kebudayaan Barat, mawar dianggap suci dan merupakan lambang dari cinta atau kecantikan. Di daerah tertentu bahkan bunga ini merupakan simbol anti kekerasan. Namun, di balik parasnya yang elok dan keharumannya yang menawan, bunga Mawar atau Rosa mengandung banyak manfaat untuk kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, disimak artikelnya.


Mawar/Rosa

Mawar/Rosa merupakan salah satu tanaman hias yang memiliki batang berduri. Meskipun demikian, parasnya yang elok, warna yang beranekaragam, dan keharumannya menjadi daya tarik tersendiri. Mawar/Rosa liar memiliki lebih dari 100 species, baik yang merambat maupun berupa semak berduri. Sedangkan ketinggian Mawar/Rosa ini dapat tumbuh 2 - 5 meter. 

Daun dari Mawar/Rosa berbentuk lonjong dengan ujung meruncing dan tepian bergerigi. Batangnya sendiri memiliki duri yang semakin banyak pada bagian dekat tanah. Di Asia Tenggara, Mawar/Rosa tergolong tanaman yang banyak merontokan daun untuk menurunkan suhu panas, karena pada dasarnya memang bukan tanaman tropis.

Bunga Mawar/Rosa rata-rata memiliki lima helai dengan ovari di bawah daun mahkota dan kelopak. Warna yang dimiliki Mawar/Rosa sangat beragam seperti merah, putih, kuning, merah muda, serta biru.

Sifat Mawar/Rosa yang suka memanjat ditunjang dengan duri yang berfungsi sebagai pengait pada tumbuhan lain. Duri pada Mawar/Rosa juga berfungsi sebagai perisai atau alat pertahanan diri dari predator atau erosi tanah.


Budidaya Mawar/Rosa

Budidaya Mawar/Rosa dilakukan secara konvensional dengan perkawinan putik dan benang sari. Namun, permintaan pasar akan bunga potong membuat budidaya Mawar/Rosa menggunakan teknik kultur in vitro. Teknik tersebut membuat Mawar/Rosa tidak memiliki ketergantungan terhadap musim, daya multiplikasi tinggi, serta terbebas dari bakteri atau jamur.


Manfaat Mawar/Rosa

Sejak zaman dahulu kala, Mawar/Rosa digunakan secara tradisional untuk kecantikan. Seperti mengatasi jerawat, mencerahkan warna bibir, anti aging, dan anti inflamasi. Namun, ternyata Mawar/Rosa juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Berikut merupakan beberapa manfaat Mawar/Rosa dilansir dari Halodoc:

1. Mengurangi Berat Badan

Mawar/Rosa mengandung senyawa yang membantu melancarkan metabolisme serta bersifat detoksifikasi. Mengkonsumsi segenggam helai bunga mawar setiap hari dapat mengurangi nafsu makan yang berlebih.

2. Terhindar dari Stres

Mawar/Rosa memiliki keharuman yang dapat menenangkan sekaligus menyegarkan pikiran. Akibatnya, tekanan darah menjadi stabil, emosi lebih terkendali, suasana hati membaik, dan meningkatkan fungsi otak.

3. Menurunkan Depresi dan Kecemasan

Melakukan terapi dengan aroma mawar menenangkan jiwa sehingga membuat peredaran darah lebih lancar. Selain itu, aroma mawar membuat energi negatif memudar serta meningkatkan daya konsentrasi sehingga dapat mengusir pikiran buruk atau bad mood.

4. Mengobati Wasir

Mawar/Rosa sangat berkhasiat untuk meredakan gejala wasir seperti pendarahan dan rasa sakit. Serat dan air yang terkandung pada mawar secara alami dapat membantu meredakan gejala wasir sekaligus membuang racun yang ada dalam pencernaan.

5. Mengobati Infeksi Kulit

Minyak esensial yang terdapat pada Mawar/Rosa mengandung senyawa anti inflamasi, anti bakteri, dan anti jamur. Hal tersebut membuat peradangan pada kulit yang terinfeksi cepat mereda. Minyak esensial mawar juga dapat mempercepat penyembuhan luka dan memperbaiki kulit yang rusak.


Selain cantik, ternyata Mawar/Rosa banyak manfaatnya, ya. 

Selamat menambah koleksi tanaman hias!


Plandemic Growth Youtube Channel: Donna Maria Ananda





 




Saturday, October 15, 2022

Mengenal Beragam Jenis Tanaman Hias

 Penulis: Dhona Maria Ananda


Teman-teman, tanaman hias merupakan pelengkap dekorasi keindahan yang semakin banyak digemari. Baik di dalam ataupun di luar ruangan, keberadaan tanaman hias memang dapat menciptakan suasana yang berbeda.

Tanaman hias juga identik dengan bunga. Warna bunga yang menarik dan bau yang harum semerbak, mempunyai daya tarik tersendiri bagi para penggemar tanaman hias. Namun, tahukah Teman, bahwa selain tumbuhan yang berbunga terdapat beragam jenis tanaman hias lainnya? Penasaran dengan beragam jenis tanaman hias? Yuk, disimak artikelnya.


Tanaman Hias

Teman-teman, menurut Wikipedia tanaman hias merupakan salah satu pengelompokan umum berdasarkan fungsi dari tumbuhan hortikultura. Tanaman hias juga mencakup keseluruhan bagian tanaman dan jenis apapun yang ditujukan dalam menghias. Jadi, tanaman hias tidak dikhususkan bagi yang berbunga saja, melainkan segala sesuatu yang menimbulkan kesan keindahan, seperti daun, batang, buah, ranting, akar, dan lain sebagainya.


Tanaman hias juga dapat berjenis semak, perdu, rambat, atau pohon yang memang ditujukan untuk memperindah taman, ruangan, upacara, aksesoris rambut atau busana, juga karangan bunga. Komponen tanaman hias dapat berupa warna, bentuk, wangi, dan lain sebagainya. Selain itu, penempatan dan bentuk tanaman hias berperan penting dalam menentukan keindahan.


Faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam menentukan keindahan dalam penggunaan tanaman hias adalah habitat asli dari setiap tanaman tersebut. Kenali sifat tanaman hias dengan lebih dalam agar tumbuhan tersebut memancarkan keindahan alaminya. Contohnya: mengenali berbagai macam tanaman outdoor, indoor, pekarangan luas, taman kecil, dan lain sebagainya.


Jenis Tanaman Hias

Teman-teman, dilansir dari kompas.com terdapat lima jenis tanaman hias dasar yang sebaiknya diketahui oleh para pecintanya, yaitu:

1. Tanaman Hias Bunga

Tanaman hias bunga merupakan jenis yang paling di minati oleh para pecinta tumbuhan hias. Selain parasnya yang cantik, tanaman hias jenis bunga memiliki beragam wewangian yang memanjakan penciuman. Contohnya: Bunga Mawar, Melati, Kamboja, Anggrek, dan lain-lain. Namun, perawatan tanaman hias bunga tentu lebih ekstra dari jenis lainnya. Pastikan Teman-teman telaten mengurusnya agar keindahan bunganya tetap terjaga.

2. Tanaman Hias Daun

Tanaman hias daun merupakan jenis tumbuhan yang sedang populer akhir-akhir ini. Betapa tidak, tanaman hias daun bersifat lebih tahan lama atau tidak mudah layu dibandingkan dengan bunga. Keunikan bentuk dan warna dari daun merupakan daya tarik tersendiri bagi para pecinta tanaman hias. Contohnya: Aglaonema, Palem, Anthurium, Alocasia, Kuping gajah, dan lain sebagainya.

3. Tanaman Hias Pohon

Tanaman hias pohon juga banyak diminati oleh para pecinta tumbuhan hias. Namun, biasanya pohon yang digunakan sebagai tanaman hias di pekarangan tidak memiliki bentuk yang besar. Hal tersebut bertujuan agar konsep estetika suatu taman tercapai. Contohnya: Bambu jepang, Bambu kuning, Pisang hias, dan lain-lain.

4. Tanaman Hias Buah

Tanaman hias buah memang jarang ditemui di pekarangan rumah pada umumnya. Namun, tak jarang para pecinta tanaman hias menggunakan batang, daun, serta buah untuk mempercantik ruangan atau pekarangannya. Contohnya: Lemon, Cabai pelangi, Buah naga, dan lain sebagainya.

5. Tanaman Hias Akar

Tanaman hias akar biasanya tidak dimiliki oleh pecinta tumbuhan biasa. Tanaman hias jenis ini biasanya memang dipunyai oleh para kolektor yang memiliki pemahaman mengenai kelebihan dan keindahannya. Karena untuk menata akar menjadi tanaman hias memang dibutuhkan skill dan kecermatan para pecintanya. Contohnya: Adenium, Delima, Beringin, dan lain- lain.


Jadi, jenis tanaman hias apa yang paling Teman-teman sukai?



Palndemic Growth Youtube Channel: Donna Maria Ananda


Friday, October 14, 2022

Manfaat Mahkota duri/Pakis Giwang (Euphorbia milli) Untuk Kesehatan

Penulis: Dhona Maria Ananda


Teman-teman, Mahkota duri atau Pakis giwang merupakan salah satu tanaman hias berbunga cantik yang memiliki duri. Tanaman yang memiliki nama latin Euphorbia milli ini diduga berasal dari Timur Tengah. Oleh karenanya, Mahkota duri sangat menyukai tempat dengan sinar matahari yang melimpah. 

Namun, siapa sangka di balik penampakannya yang sedikit menyeramkan, ternyata Mahkota duri atau Pakis giwang ini memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Penasaran dengan manfaatnya? Yuk, disimak artikelnya.


Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli)

Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli) merupakan tanaman hias yang memiliki bunga berwarna cantik dan batang berduri. Warnanya ada yang merah menyala atau kuning cerah. Namun, bunga yang sudah cukup lama mekar warnanya akan memudar menjadi hijau muda. 

Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli) merupakan tanaman yang memiliki sifat agak merambat. Akarnya berupa serabut yang menyebar dan dangkal. Daun Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli) berbentuk oval berwarna hijau. Batangnya memiliki getah seperti susu yang dikenal beracun. Oleh karenanya di beberapa daerah Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli) disebut sebagai tanaman beracun.


Budidaya Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli)

Budidaya Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli) merupakan tanaman yang mayoritas memiliki bunga sejati sempurna yang dilengkapi organ seksual betina dan jantan. Jadi untuk memperbanyak Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli) diperlukan perkawinan antara bunga jantan dan betina, baik dibantu oleh angin, serangga atau manusia. 

Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli) akan tumbuh sempurna bila ditanam di area terbuka di mana banyak terdapat sinar matahari. Tempat yang lembab hanya akan membawa berbagai penyakit pada tanaman tersebut. Walaupun demikian, tanaman Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli) dapat tumbuh di ruangan tertutup dengan sinar matahari rendah. Hanya saja pertumbuhannya tidak akan sebaik di tempat yang mendapat sinar matahari yang cukup. Tunasnya pun akan tumbuh lebih banyak dibandingkan dengan yang tumbuh di tempat yang teduh.


Manfaat Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli)

Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli) seperti yang telah di jelaskan di atas, memang mengandung racun yang berbahaya. Namun, dalam takaran yang tepat Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli) ini dapat menjadi obat untuk beragam penyakit. Itu semua karena beberapa zat yang terkandung di dalam bunga, batang, dan akar Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli) memang berfungsi sebagai anti bakteri dan anti virus. 


Adapun kandungan kimia dari Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli) yang dilansir dari situs tanaman herbal, di antaranya:

1. Batang: Taraxerol, Taraxerone, friedelan-3 alfa-ol, friedelan-3 beta-ol, epifriedelanol, sterol, progesterone, karbohidrat, asam amino, asam sitrat, asam malat, dan asam fumarat.

2. Daun: Peroxidase, calsium oksalat, peptic substance, dan kanji.

3. Getah: Euphorbol, euphol, cyeloartenol.


Manfaat Mahkota duri/Pakis Giwang (Euphorbia milli) Untuk Kesehatan antara lain adalah untuk mengobati: Diare akut, Malaria, Demam, Radang telinga anak, Hepatitis, Sakit gigi, Pendarahan pada menstruasi, Bisul, Luka bakar, Sesak nafas atau asmatis, Sembelit, Rematik, Gigitan ular (akarnya), dan Membunuh serangga, 


Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan adalah takarannya. Karena takaran yang berlebihan atau kurang tepat akan menjadi racun bagi tubuh. Serta ramuan Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli) tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.


Nah, Teman-teman, begitu kiranya manfaat dari Mahkota duri/Pakis giwang (Euphorbia milli) untuk kesehatan. Semoga menambah wawasan dan bermanfaat bila ada yang membutuhkan. Salam sehat!


Plandemic Growth YouTube Channel: Donna Maria Ananda






Thursday, October 13, 2022

Mengenal Manfaat Tapak Dara atau Madagaskar Periwinkle (Caranthus roseus) untuk Kesehatan

Penulis: Dhona Maria Ananda


Teman-teman, Tapak dara atau Madagaskar periwinkle merupakan tanaman hias yang sering ditemui di berbagai pekarangan. Tanaman tersebut juga kerap kali tumbuh liar di berbagai lahan kosong atau berbagai tempat yang tidak terawat. Namun, di balik wujudnya yang cantik ternyata tanaman yang memiliki nama latin Caranthus roseus tersebut memiliki beragam manfaat untuk kesehatan dan kerap kali dijadikan obat herbal untuk mengobati beragam penyakit. Lantas, apa saja manfaat Tapak dara atau Madagaskar periwinkle (Caranthus roseus) untuk Kesehatan? Yuk, disimak artikelnya.


Tapak Dara atau Madagaskar Periwinkle (Caranthus roseus

Tapak dara atau Madagaskar periwinkle (Caranthus roseus) merupakan tanaman perdu yang berasal dari Madagaskar. Namun, tanaman tersebut telah menyebar ke berbagai daerah tropis diseluruh dunia. Di Indonesia sendiri tanaman tersebut tumbuh dan dikenal dengan beragam nama. Contohnya: sindapor (Sulawesi), kembang tembaga (Sunda), dan kembang tapak dara (Jawa)

Dilansir dari Wikipedia, tanaman Tapak dara atau Madagaskar periwinkle (Caranthus roseus) menyukai tempat terbuka untuk tumbuh, baik dataran rendah maupun sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tingginya dapat mencapai hingga 1 meter. Tanaman Tapak dara ini memiliki daun berbentuk bulat yang tersusun menyirip secara berselingan. Batang serta daunnya berwarna hijau dan mengandung lateks berwarna putih.

 Tapak dara atau Madagaskar periwinkle (Caranthus roseus) memiliki mahkota bunga berukuran 1-2 cm, namun tidak menutup kemungkinan ukurannya menjadi lebih kecil. Di pekarangan balkon saya sendiri ukuran bunga ini hanya 1/2 cm saja, sehingga tampak sangat imut dan menggemaskan. Biasanya bunga Rose Periwinkle (Inggris) ini berwarna putih, ungu, biru, atau merah jambu.


Budidaya Tapak Dara atau Madagaskar Periwinkle (Caranthus roseus

Cara budidaya tanaman Tapak Dara atau Madagaskar Periwinkle (Caranthus roseus) adalah dengan menanam bijinya. Biasanya biji ditanam di tanah yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Setelah berumur satu minggu, tanaman tersebut dapat dipindahkan ke tempat terbuka. 

Perawatan tanaman Tapak Dara atau Madagaskar Periwinkle (Caranthus roseus) juga termasuk mudah. Hanya tinggal disiram secara teratur dan diberi pupuk. Sebagai pengganti pupuk, Teman-teman dapat memakai air cucian beras. Namun, jika ingin berbunga sepanjang tahun, Teman-teman dapat menggunakan pupuk Nitrogen di awal pertumbuhan dan menhgantinya dengan fosfor ketika telah mulai berbunga.


Manfaat Tapak Dara atau Madagaskar Periwinkle (Caranthus roseus

Tapak dara atau Madagaskar periwinkle (Caranthus roseus) mengandung banyak bahan kimia yang dapat digunakan sebagai obat atau racun. Dilansir dari Wikipedia, berbagai kandungannya adalah vincristine, vinblastine, reserpine, ajmalicine, serpentine, chataranthine, leurosine, norharman, lochnerine, tetrahydrolalstonine, vindolinine, vindolicine, akuammine, vincamine, vinleurosin, vinpocetine, dan vinrosidin. Pengolahan dan takaran Tapak dara harus tepat agar potensi obat tidak berubah menjadi racun.


Adapun berbagai manfaat Tapak dara atau Madagaskar periwinkle (Caranthus roseus) menurut halodoc.com, di antaranya:

1. Mencegah Kolesterol

Flavonoid dan vinpocentine merupakan dua senyawa yang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat, trigliserida, dan kadar kolesterol total.

2. Mengobati Diare, Gusi Berdarah, dan Vertigo

3. Anti Oksidan

Alkaloid yang terkandung dalam Tapak dara dapat mencegah berbagai penyakit kronis, seperti parkinson, tekanan darah tinggi, alzheimer, dan arteroskeloris.

4. Mencegah Diabetes

Kandungan vindolicine dan vindoline berperan aktif untuk membuat stabil gula darah dalam tubuh.

5. Membasmi Sel Kanker

Tapak dara di dalam Ayurveda menggunakan tanaman ini untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Sifatnya yang antimikroba, antidiabetes, antitumor, dan antimutagen berfungsi untuk mencegah dan mengobati penyakit kanker.

6. Mempercepat Sembuhnya Luka

Kandungan ethanol yang terdapat dalam tapak dara dapat mempercepat penyembuhan luka.


Nah, Teman-teman, itulah beragam manfaat Tapak dara atau Madagaskar periwinkle (Caranthus roseus) untuk Kesehatan. Semoga bermanfaat artikelnya, ya!


Plandemic Growth Youtube Channel: Donna Maria Ananda



Wednesday, October 12, 2022

10 Manfaat Tanaman Hanjuang Merah/Cordyline fruticosa Untuk Kesehatan

Penulis: Dhona Maria Ananda



Teman-teman, tanaman hanjuang merah kerap kali ditemui di daerah taman rumah atau area pemakaman. Hal tersebut juga tidak terlepas dari mitos yang mengatakan bahwa hanjuang merah merupakan tanaman penolak bala. Terlepas Teman-teman percaya atau tidak, ternyata di balik kemistisan parasnya, tanaman hanjuang mengandung banyak sekali manfaat. Apa saja manfaat nya? Yuk, disimak artikelnya.



Hanjuang Merah atau Cordyline fruticosa

Hanjuang, andong, atau pohon ti memiliki nama latin Cordyline fruticosa. Tanaman ini termasuk family Asparagaceae dan genus Dracaena. Hanjuang, andong, atau pohon ti tergolong tanaman hias yangbberasal dari austronesia, Asia Tenggara dan Oseania. 

Di berbagai daerah tanaman ini dikenal dengan nama beragam, seperti Bak Juang (Aceh), Linjuang (Medan), Tumjuang (Palembang), Hanjuang (Sunda), Andong (Jawa Tengah dan Jakarta), Kayu Urip (Madura), Endong (Bali dan Nusa Tenggara), Renjuang (Dayak), Tabango (Gorontalo), Paili (Makasar), Panjureng (Bugis), dan Weluga (Ambon).


Mitos Hanjuang Merah atau Cordyline fruticosa

Dalam masyarakat suku Sunda, Jawa, serta Bali, makna hanjuang secara harafiah dan filosofis adalah sebagai pembatas ruang. Oleh karenanya, tanaman hanjuang sering dilihat atau dijumpai di pekarangan rumah; sebagai pembatas ruang antara rumah dan taman, di pemakaman; sebagai pembatas ruang atau pelindung yang masih hidup dengan yang tidak, di ladang; sebagai pembatas sial atau penolak bala, dan lain sebagainya.


Manfaat Hanjuang Merah atau Cordyline fruticosa

Terlepas dari aura mistis yang melekat, tanaman hanjuang ternyata sangat memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Dalam daun hanjuang terkandung berbagai nutrisi seperti zat besi, flavonoid, kalsium oksalat, polifenol, saponin, tannin, steroida, polisakarida, dan masih banyak lagi. Dilansir dari manfaat.co.id, berikut merupakan beberapa manfaat tanaman hanjuang merah, yaitu:

1. Obat TBC

Daun hanjuang merah memiliki sifat anti bakteri dan virus, hal tersebut membuatnya menjadi salah satu obat untuk TBC. Untuk hasil yang maksimal, kombinasikan daun hanjuang merah ini dengan wortel.

2. Mengatasi Sembelit

Daun hanjuang merah juga mengandung serat yang sangat baik untuk pencernaan sehingga dapat membantu mengatasi sembelit. Selain itu, daun hanjuang merah juga dapat mengatasi masalah ambein.

3. Obat Penyakit Lambung

Daun hanjuang merah memiliki berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh, salah satunya adalah lambung. Oleh karenanya, daun hanjuang merah dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit lambung, seperti maag atau diare.

4. Obat Batuk

Daun hanjuang merah juga dapat membantu untuk meredakan batuk dengan meminum air rebusannya.

5. Obat Sesak

Daun hanjuang merah juga dapat mengatasi gejala sesak nafas dengan secara rutin meminum air rebusannya. Khasiatnya sama seperti daun binahong atau mint.

6. Melancarkan Haid

Daun hanjuang merah dapat juga mengatasi berbagai masalah kewanitaan, seperti keputihan, telat datang bulan, dan lain sebagainya, khususnya untuk melancarkan haid. 

7. Membersihkan Ginjal

Air rebusan daun hanjuang merah dapat membersihkan ginjal yang kotor sehingga terhindar dari berbagai penyakit. Khasiatnya sama dengan daun seledri yang berfungsi membersihkan ginjal.

8. Menjaga Kesehatan Liver

Rebusan daun hanjuang merah sangat baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan liver.

9. Obat Sakit Gigi

Daun hanjuang merah dapat direbus untuk mengatasi nyeri gigi karena mengandung anti bakteri dan kuman. Selain itu Daun hanjuang merah dapat mengobati radang gusi sehingga mempercepat penyembuhan dan meredakan bengkak. Daun hanjuang merah juga dapat mengatasi masalah bau mulut.

10. Obat Luka

Daun hanjuang merah yang ditumbuk dan dioleskan di luka akan dapat mempercepat penyembuhan karena membuatnya cepat kering dan tidak infeksi.


Nah, teman-teman begitulah ulasan singkat mengenai manfaat tanaman hanjuang atau Cordyline fruticosa untuk kesehatan. Semoga artikelnya dapat membantu yang sedang membutuhkan informasi!


Plandemic Growth YouTube Channel: Donna Maria Ananda





Tuesday, October 11, 2022

10 Manfaat Tanaman Sente/Keladi Hitam (Alocasia Plumbea) untuk Kesehatan

 Penulis: Dhona Maria Ananda


Teman-teman, keladi atau senthe hitam terkenal dengan mitosnya yang dipercaya sebagai tanaman penangkal ilmu sihir. Terlepas dari kepercayaan akan mitosnya, tumbuhan yang bernama latin alocasia plumbea ini termasuk menjadi salah satu jenis yang diburu para pecinta tanaman hias. Namun, banyak orang yang belum mengetahui bahwa ternyata keladi atau senthe hitam memiliki banyak manfaat. Lantas, apa saja manfaat tanaman sente atau keladi hitam (alocasia plumbea) tersebut? Yuk, disimak artikelnya.


Keladi/Senthe Hitam (alocasia plumbea)

Keladi atau senthe atau alocasia plumbea tergolong tanaman hias kerabat dekat dari talas-talasan. Tanamannya memiliki daun yang lebar dan besar, juga batang yang berumbi. Daunnya sendiri agak bergelombang dan didominasi warna hitam. Hal tersebut menjadi pembeda dengan senthe hijau atau keladi hijau atau alocasia macrorrhizos, yang didominasi oleh warna hijau meski bentuknya serupa. Pembeda lainnya, umbi dari senthe atau keladi hijau atau alocasia macrorrhizos dapat dimakan. Sedangkan keladi atau senthe hitam umbinya tidak dapat dimakan, serta bergetah yang dapat menimbulkan iritasi kulit atau gatal-gatal bila pengolahannya kurang benar.

Keladi atau senthe hitam merupakan jenis tanaman hias non flowery yang semakin banyak diminati. Alocasia plumbea sekarang ini memang telah menjadi pesaing dengan berbagai macam jenis aglaonema. Baik alocasia maupun aglaonema memiliki keistimewaan yang sama yaitu warna daun yang menggoda.

Namun, di balik persamaan keistimewaan yang sama dengan aglaonema, alocasia memiliki satu keunggulan, yaitu dipercaya dapat menangkal santet atau black magic.

Terlepas percaya atau tidaknya, mitos tersebut meningkatkan kelas keladi atau senthe hitam di kalangan para pecinta tanaman hias.


Budidaya keladi/senthe hitam/alocasia plumbea

Alocasia plumbea atau senthe/keladi hitam dikembangbiakan dengan cara menanam bonggol atau akar yang menjadi umbinya. Selain itu, budidaya alocasia plumbea dapat dilakukan melalui biji yang terdapat dalam kantung bunga. Meski demikian, banyak juga pembiakan keladi atau senthe hitam dengan mencabut anakan yang tumbuh disekitar tanaman induk.


Cara penanaman keladi/senthe hitam/alocasia plumbea

Keladi atau senthe hitam sebaiknya ditanam dengan sinar matahari yang tidak terlalu menyengat karena akan berpengaruh pada keindahan warna daun akibat kekeringan. Meskipun demikian, tanaman alocasia plumbea termasuk tanaman yang tahan dengan segala kondisi, kering kerontang atau tergenang air. Tanaman senthe atau keladi hitam yang disimpan dalam ruangan atau ditanam di daerah yang cukup teduh akan memiliki warna daun yang lebih indah.


Manfaat keladi/senthe hitam/alocasia plumbea

Dilansir dari suara merdeka.com, setidaknya ada 10 manfaat senthe/keladi hitam atau alocasia plumbea untuk kesehatan, yaitu:

1. Melancarkan Pencernaan

Asupan serat sangat penting untuk kesehatan usus. Senthe/keladi hitam atau alocasia plumbea adalah tanaman yang kaya akan serat yang dapat memelihara kesehatan usus.

2. Mengurangi Kolesterol

Daun senthe/keladi hitam atau alocasia plumbea memiliki lemak 1% dan tidak memiliki kolesterol. Daun teraebut dapat dimakan untuk menurunkan kadar kolesterol.

3. Sumber Mineral

Asupan mineral sangat penting bagi tubuh manusia. Hal tersebut berfungsi menyerap dan memecah karbohidrat, juga menyeimbangkan asam basa. Daun senthe/keladi hitam atau alocasia plumbea mengandung mineral yang baik untuk tubuh.

4. Memelihara Kesehatan Jantung

Daun dan batang senthe/keladi hitam atau alocasia plumbea memiliki lemak jenuh, serat, dan kalium yang baik untuk kesehatan jantung, serta menjaga tekanan darah terkendali.

5. Menjaga Kesehatan Mata

Kandungan vitamin A pada Daun senthe/keladi hitam atau alocasia plumbea sangat baik untuk menjaga dan menutrisi mata.

6. Menjaga Kesehatan Kulit

Batang senthe/keladi hitam atau alocasia plumbea kaya akan vitamin E yang bersifat anti aging.

7. Mencegah Hipertensi

Saponin, tanin, karbohidrat, dan flavonoid daun senthe/keladi hitam atau alocasia plumbea bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan mencegah stroke.

8. Mengobati Anemia

Daun senthe/keladi hitam atau alocasia plumbea dapat mengatasi gejala anemia jika dikonsumsi secara rutin.

9. Melindungi Sistem Saraf

Vitamin B6, tiamin, niasin, dan riboflavin yang dikandung daun senthe/keladi hitam atau alocasia plumbea dapat menutrisi dan melindungi, serta memperkuat sistem syaraf

10. Mencegah Diabetes

Umbi senthe/keladi hitam atau alocasia plumbea mengandung serat dan pati resisten yang bermanfaat memgendalikan kadar gula dalam darah.


Nah, teman-teman, itulah 10 manfaat senthe/keladi hitam atau alocasia plumbea untuk kesehatan. 

Semoga bermanfaat, ya!


Plandemic Growth YouTube Channel: Donna Maria Ananda






Monday, October 10, 2022

5 Manfaat Tanaman Lidah Mertua atau Sansevieria Untuk Kesehatan

Penulis: Dhona Maria Ananda


Teman-teman, lidah mertua atau sansevieria merupakan tanaman yang sering dijumpai sebagai hiasan rumah. Bentuknya yang unik serta corak polanya yang memukau mampu memikat banyak orang untuk mencoba memeliharanya. Cara merawatnya pun tidaklah sulit. Belum lagi ternyata tanaman sanseviera banyak mengandung manfaat. Lantas, apa saja manfaat tanaman lidah mertua ini? Yuk, disimak artikelnya.


Tanaman Sansevieria atau Lidah Mertua

Sansevieria atau lidah mertua merupakan tanaman hias yang populer dikalangan pecinta tumbuhan. Perawatannya pun terkenal sangat mudah. Tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari.

Daun sansevieria atau lidah mertua berbentuk sukulen, tegak, keras, dan berujung runcing. Daunnya yang tebal dan keras menyimpan banyak kandungan air, sehingga tanaman ini dapat bertahan di kondisi kekeringan. Namun, dikondisi lembab pun tanaman sansevieria atau lidah mertua dapat tumbuh dengan subur.

Warna daun sansivieria atau lidah mertua ini sangat beragam, seperti hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Variasi motif alur atau garis-garis di setiap daunnya juga berbeda-beda. Ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, atau zig-zag.

Berdasarkan bentuknya, sansivieria atau lidah mertua pada umumnya terbagi menjadi dua jenis, pertama, jenis yang tumbuh memanjang ke atas dengan ukuran 50-75 cm. Jenis ini disebut juga tanaman pedang-pedangan. Kedua, jenis berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset dengan ukuran 8 cm dan lebar 3-6 cm.

Berdasarkan jenisnya sansivieria atau lidah mertua juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu keturunan asli/spesies dan persilangan/hibridasi. Dari bentuk hibrid tersebut karakter dan fisik sansevieria atau lidah mertua tercipta berbeda dari induknya. Mutasi sansivieria atau lidah mertua juga dapat terjadi melalui anakan stek daun.


Manfaat Sansivieria atau lidah mertua

Manfaat lidah mertua/sansevieria
Dok.pribadi

1. Mencegah Kanker

Lidah mertua memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyingkirkan lingkungan dari polutan udara beracun. Oleh karena itu, tanaman ini mampu menangkal agen penyebab kanker seperti benzena, karbondioksida,trichloroethylene, formaldehyde, xilen, dan toluena.

2. Menangkal Radiasi

Tubuh yang terus menerus terpapar radiasi perlahan tapi pasti akan mengalami berbagai masalah kesehatan seperti mual, nyeri, muntah, demam, atau diare. Lidah mertua atau sansivieria dapat membantu penyerapan radiasi, khususnya dari barang- barang elektronik. Oleh karena itu, meletakan tanaman lidah mertua atai sansivieria di ruangan-ruangan dalam rumah sangatlah dianjurkan.

3. Antiseptik

Tanaman lidah mertua atau sansivieria memiliki antiseptik alami yamg berfungsi sebagai anti racun. Oleh karena itu, tanaman lidah mertua atau sansivieria biasa digunakan untuk membunuh kuman.

4. Vitamin Rambut

Selain lidah buaya atau aloe vera, lidah mertua atau sansivieria juga ternyata dapat digunakan sebagai vitamin yang efektif melembutkan rambut. Seperti halnya lidah buaya atau aloe vera, cara penggunaan lidah mertua atau sansivieria pun sama, yaitu mengerok bagian dalam daun yang bentuknya seperti gel. Bagian tersebut kemudian dioleskan di rambut.

5. Menurunkan Resiko Diabetes

Lidah mertua atau sansevieria sangat ampuh mencegah dan mengatasi penyakit degeneratif seperti diabetes. Cara penggunaanya adalah dengan merebus daun lidah mertua dengan air. Air rebusan lidah mertua atau sansevieria tersebut dapat menjadi penetralisir kadar gula dalam darah.


Nah, teman-teman, itulah berbagai manfaat tanaman lidah mertua atau sansivieria untuk kesehatan. Semoga artikelnya bermanfaat. Jangan lupa sempatkan untuk mencoba memelihara dan menyimpan tanaman lidah mertua atau sansivieria yang banyak manfaatnya di dalam rumah, ya!


Plandemic Growth YouTube Channel: Donna Maria Ananda



Wanita Dengan Jadwal Kerja Malam Susah Hamil?

  Penulis: Dhona Maria Ananda Zonadona.com Kesuburan merupakan salah satu faktor yang menjadikan peluang kehamilan seorang wanita semakin ti...