Thursday, November 30, 2023

Kenali Penyakit Batu Empedu dan Gejalanya, yuk!

Penulis: Dhona Maria Ananda

Batu empedu
Zonadona.com


Dilansir dari Cleveland Clinic, batu empedu (gallstone) merupakan penyakit yang umum terjadi di negara maju. 

Sekitar 10% orang dewasa terjangkiti penyakit ini dan sekitar 20% nya berusia 65 tahun.

 Namun, walaupun demikian hanya sekitar 20% orang yang didiagnosis batu empedu yang memerlukan pengobatan.

Batu Empedu

👉 Batu empedu atau gallstone adalah kumpulan bahan empedu (kolesterol atau bilirubin) yang mengeras dan berkembang di kantung empedu. 

Ukurannya beragam, ada yang sebesar pasir, kerikil, sampai bola pimpong. 

👉 Kondisi ketika seseorang ketika memiliki batu empedu disebut kolelitiasis (cholelitiathis). 

Biasanya, banyak orang pengidap kolelitiasis tidak mengetahuinya karena mempunyai batu empedu tidak selalu bermasalah. 

Namun, hal tersebut dapat menjadi masalah jika batu tersebut bergerak dan menyebabkan penyumbatan. 

Komplikasi serius dan rasa sakit akibat peradangan akan datang jika tidak segera diobati.

Penyebab Batu Empedu

👉 Penyebab batu empedu dikarenakan kelebihan kolesterol dalam darah. 

Kolesterol darah yang tinggi akan memyebabkan banyaknya kolesterol dalam kantung empedu. 

Sebenarnya kolesterol dapat dilarutkan oleh bahan kimia dalam empedu (lesitin dan garam empedu). 

Namun, jika kondisinya terlalu banyak bahan kimia empedu menjadi tidak berfungsi dengan baik.

Selain kolesterol, kelebihan bilirubin dan stasis kantung empedu merupakan faktor penyebab terbentuknya batu empedu.

Gejala Batu Empedu

👉 Gejala awal para penderita kantung empedu adalah sejenis nyeri perut di kuadran kanan atas perut (kolik bilier). 

Ketika penyumbatan menjadi lebih parah maka rasa sakit akan ikut meningkat.

Ketika batu empedu telah mengalami peradangan akut karena penyumbatan atau infeksi, gejala yang akan dialami adalah nyeri perut secara terus menerus, demam dan menggigil, serta akselerasi detak jantung.

 Selain itu, jika batu empedu telah menumpuk pada aliran darah maka gejala yang akan timbul berupa penyakit kuning, mata cekung, dan kencing berwarna gelap.





#womenshealth #womenscommondiseases #kenalibatuempedu #gallstonesdisease








Wednesday, November 29, 2023

Kenali Tiroiditis Post Partum & Gejalanya, yuk!

Penulis: Dhona Maria Ananda 

Tiroditis post partum
Zonadona.com


Tiroiditis post partum merupakan penyakit yang relatif jarang ditemui. 

Namun, dilansir dari cleveland clinic diperkirakan sebanyak lima persen wanita mengalami tiroiditis post partum.

Tiroid Post Partum

👉 Tiroid post partum adalah penyakit tiroid yang diderita oleh wanita pasca melahirkan.

Tiroid adalah kelenjar endokrin pembuat hormon yang membantu tubuh menggunakan energi, tetap hangat, dan menjaga kerja organ (otak, jantung, dan otot.)

👉 Wanita yang menderita diabetes tipe 1, memiliki riwayat dan keluarga disfungsi tiroid, atau memiliki antibodi mikrosomal membuatnya berisiko tinggi (rentan) terkena tiroid post partum.


Penyebab Tiroid Post Partum

👉 Tiroid post partum disebabkan oleh peradangan yang disebabkan oleh penyerangan antibodi tiroid terhadap tiroid.

Belum diketahui secara pasti alasan di balik penyerangan tersebut, tapi kondisi autoimun dapat menjadi landasannya.

👉 Tiroiditis post partum dapat menyebabkan kadar hormon tiroid yang tinggi dalam darah (hipertiroidisme) dan terkadang hipotiroidisme (kadar hormon tiroid yang rendah dalam darah.)


Gejala Tiroid Post Partum

👉 Pada fase pertama tiroiditis post partum (yaitu hipertiroidisme) kebanyakan wanita tidak menyadari atau melihat gejala apapun. Fase ini terjadi satu sampai dengan enam bulan pasca melahirkan.

Namun, gejala umum yang terjadi pada fase satu adalah penurunan berat badan, kecemasan, merasa cemas, detak jantung cepat, merasa hangat, dan kerontokan rambut berlebih.

Pada fase kedua tiroiditis post partum (yaitu hipotiroidisme) wanita akan menyadari berbagai gejalanya, seperti penambahan berat badan, kelelahan, depresi, kulit kering, nyeri otot, sembelit, dan menghindari kondisi dingin.

Fase ini biasanya berjalan 4 hingga 8 bulan setelah melahirkan dan hal tersebut dapat berlangsung selama satu tahun. 


👉 Tiroiditis post partum dapat sembuh dengan sendirinya, tapi untuk beberapa kasus tertentu penyakit tersebut akan ada seumur hidup.





#tiroiditispascamelahirkan #thyroiditispostpartum #gynecologicaldiseases #womenshealth #womensdisease


Tuesday, November 28, 2023

Kenali Paget Disease Payudara & Gejalanya, yuk!

Penulis: Dhona Maria Ananda

Breast paget disease
Zonadona.com


Paget disease pada payudara seringkali disalah artikan sebagai penyakit atau kondisi kulit seperti eksim. 

Namun, ternyata kondisi keduanya sangat berbeda karena penyakit paget payudara berhubungan dengan kanker 🫣

Breast Paget Disease

👉 Breast paget disease atau penyakit paget pada payudara adalah jenis kanker langka yang berkembang di kulit puting atau pada areola (kulit gelap sekitar puting.) 

Paget disease pada payudara juga memiliki kemungkinan sebagai kanker payudara stadium 0 atau kanker payudara invasif di saluran susu payudara yang sama. 

Kondisi tersebut juga disebut mammae paget disease.

Penyebab Breast Paget Diseases

👉 Penyebab paget disease pada payudara masih menjadi misteri bagi para ilmuwan seperti kanker pada umumnya. 

Faktanya, ada sejumlah sel tertentu yang membelah dan menggandakan diri dengan cara yang tidak terkendali. 

Hal tersebut berawal dari perubahan DNA atau kode genetik seseorang.

Namun, faktor risiko penyebab paget disease atau kanker pada umumnya sering dikaitkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan racun yang berada di lingkungan tertentu, makanan, merokok, atau minuman alkohol.

Orang yang Berisiko Terkena Breast Paget Disease

👉 Penyakit Paget pada payudara memang secara ekslusif pada wanita. 

Namun, tidak menutup kemungkinan hal tersebut juga terjadi pada kaum laki-laki, walaupun sangat jarang. 

Usia rata-rata diagnosis adalah 50 tahun, tapi untuk beberapa kasus dapat juga ditemui pada usia lebih muda atau lebih tua.

Gejala Breast Paget Disease

👉 Berikut merupakan beberapa gejala breast paget disease, yaitu: puting terasa gatal atau terbakar, kulit kering dan bersisik pada puting atau areola, adanya ruam kulit merah, berkerak, bahkan sampai berdarah, dan terjadi peradangan serta terasa nyeri.

Selain itu, ada ruam kerak dan mengalir seperti weeping eczema, keluarnya cairan nanah atau darah pada puting, bentuk puting datar atau terbalik, dan adanya benjolan payudara yang teraba di bawah kulit.




#breastpagetdisease #womenshealth #gynecologicaldiseases #womensdidease









Mau Tahu Cara Mengencangkan Kulit Secara Alami?

Penulis: Dhona Maria Ananda

Cara alami mengencangkan kulit
Zonadona.com

Memiliki kulit yang kencang merupakan dambaan setiap wanita. Apalagi ketika usia semakin bertambah kekencangan kulit pun semakin menurun. 

Berbagai cara dilakukan para wanita agar kulit menjadi kencang kembali. 

Daaaan...jika ada cara yang alami untuk mengencangkan kulit, kenapa pilih yang berbahan kimia dan berbayar mahal ???


👉 Begini cara mengencangkan kulit secara alami:

🌼 Rajin Melakukan Pijatan Kulit

Cara paling mudah dan murah meriah adalah dengan melakukan kegiatan rutin memijat kulit. 

Memijat kulit wajah secara teratur dari arah bawah ke atas juga berfungsi untuk mengencangkan loh. 

Gerakan memijat juga dapat dilakukan secara perlahan saat sedang mencuci wajah, melakukan scrubbing, atau saat menggunakan masker.

🌼 Hidrasi Kulit Menggunakan Pelembab

Kulit yang terhidrasi dengan baik akan terlihat lebih kencang dibandingkan yang tidak. 

Oleh karena itu, Ladies wajib melembabkan kulit dengan pelembab yang akan membantu menutrisi dan mengunci kadar udara dalam kulit. 

Dengan kulit yang selalu lembab maka kulit akan terpelihara kekencangannya dan terlihat awet muda.

🌼 Gunakan Tabir Surya Saat Keluar Rumah

Paparan sinar matahari dapat membahayakan kondisi kulit. Selain terbakar dan gelap, kulit pun akan kehilangan kelembaban alaminya. 

Kulit akan terlihat kering dan tampak bersisik. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan tabir surya dengan tingkat SPF yang cukup tinggi agar kulit terlindungi dengan maksimal.

🌼 Baurkan Air Garam pada Kulit Wajah

Air garam berperan sangat efektif untuk membuang kotoran dan racun dalam kulit secara ampuh tanpa efek samping. 

Oleh karena itu, rajinlah membasuh kulit dengan air garam agar sel-sel kulit dapat beregenerasi dengan baik. 

Cara ini terbukti dapat membuat kulit lebih kencang dan awet muda.

🌼 Melakukan Diet Sehat dan Menghindari Kebiasaan Buruk

Konsumsilah makanan yang sehat agar kulit Ladies ternutrisi dengan baik dari dalam.

Usahakan memiliki jam tidur yang berkualitas dan cukup, serta memilih skincare yang tepat untuk mendapatkan kulit yang kencang dan awet muda.



#caraalamimenggencangkankulit #skincareandbeauty #howtogethealthyandtightskin #healthyskin #beautycare



Sunday, November 26, 2023

Kenali Penyakit Hematoma Vulva dan Gejalanya

 Penulis: Dhona Maria Ananda

Hematoma vulva
Zonadona.com

Insidensi terjadinya hematoma vulva adalah satu atau dua kasus pada 1000 kelahiran. Banyak faktor yang menyebabkan wanita pasca melahirkan terkena hematoma vulva. 

Jangan abaikan bila terasa nyeri dan bengkak di bagian kemaluan setelah beberapa jam melahirkan.

Hematoma Vulva

👉 Hematoma vulva adalah pecahnya pembuluh darah vena yang menyebabkan terjadinya pendarahan. Hematoma vulva dapat terjadi pada saat kehamilan berlangsung atau persalinan. 

Apa Penyebab Hematoma Vulva?

👉 penyebab paling umum terjadinya hematoma vulva adalah akibat trauma obstetri. Hal tersebut dapat terjadi karena gerakan kepala janin selama persalinan (spontan), adanya tusukan pembuluh darah selama anestesi lokal, akibat pertolongan persalinan, penjahitan kurang sempurna pada luka episiotomi atau ruptur parineum.

Namun, hematoma vulva juga dapat terjadi pada cedera non-obstetri. Hal tersebut terjadi karena adanya cedera pada koitus, straddle injury, atau kekerasan fisik.

Selain itu, hematoma vulva juga dapat merupakan bagian dari vulvovaginal hematoma post partum. 

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti nullipara, persalinan kala II memanjang, perbaikan luka episiotomi atau laserasi yang buruk, varises pada genitalia, usia maternal lebih dari 29 tahun, instrumen yang digunakan selama pertolongan persalinan, dan proses kelahiran bayi dengan berat lebih dari 4000 gram.

Apa Gejala Hematoma Vulva?

👉 Adapun beberapa gejala hematoma vulva, di antaranya: bengkak pada bagian kemaluan (biasanya pada satu sisi vagina dan berwarna keunguan atau kehitaman), nyeri parineum hebat, munculnya benjolan dengan ukuran beragam yang tegang, fluktuatif, dan sensitif, serta nampak perubahan warna kulit di atasnya. 

Hal tersebut biasanya juga menyebabkan penderita kesulitan untuk membuang air kecil. 



#gynecologicaldiseases #womenshealth #hematomavulva #womendisease 

Thursday, November 23, 2023

Kenali Hiperplasia Endometrium dan Gejalanya, yuk!

 Penulis: Dhona Maria Ananda

Pengertian dan gejala hiperplasia endometrium
Zonadona.com


Hiperplasia endometrium merupakan penyakit yang jarang terjadi di dunia. 

Menurut Clevelend Clinic hanya sekitar 133 dari 100.000 orang yang menderita penyakit tersebut.

Hiperplasia endometrium

👉 Hiperplasia endometrium adalah kondisi ketika lapisan rahim menjadi terlalu tebal. Keadaan tersebut dapat menyebabkan kanker endometrium. 

👉 Jenis Hiperplasia endometrium:

🥀 Hiperplasia Endometrium Dengan Atypia

Jenis ini memiliki peluang tinggi untuk menjadi kanker. Hiperplasia endometrium jenis ini harus mendapatkan pengobatan yang tepat. 

🥀 Hiperplasia Endometrium Tanpa Atypia

Jenis ini memiliki sel-sel yang tampak normal dan tidak menyebabkan kanker. Hiperplasia endometrium jenis ini dapat sembuh dengan sendirinya/menggunakan bantuan pengobatan hormon. 


👉 Penyebab paling umum terjadinya hiperplasia endometrium adalah kelebihan hormon estrogen dan kekurangan progesteron. 


Hormon estrogen
Emc.id

Selama ovulasi estrogen mengentalkan endometrium sementara progesteron mempersiapkan rahim untuk kehamilan. 

Jika pembuahan tidak terjadi kadar progesteron turun untuk memicu rahim melepaskan lapisannya saat periose menstruasi. 

Namun, bila progesteron terlalu sedikit akibatnya rahim tidak dapat melepas lapisannya dan terus tumbuh menebal berdekatan dan tidak beraturan. 

👉 Orang yang berisiko terkena hiperplasia endometrium adalah orang dalam perimenopause, riwayat iradiasi panggul, pengobatan tamoxifen, diabetes, usia dini menstruasi atau terlambat menoupause, dan imnunitas rendah.

Selain itu, riwayat keluarga kanker ovarium, rahim, atau usus besar, penyakit kantung empedu, terapi hormon, tidak pernah hamil, merokok, penyakit tiroid, dan obesitas juga merupakan orang yang berisiko penyakit ini. 


👉 Adapun gejala hiperplasia endometrium, yaitu:


Gejala hiperplasia endometrium
theasianparent

🥀 Terjadi pendarahan antar periode atau menstruasi tidak normal, bahkan berupa pendarahan yang hebat.

🥀 Tidak mengalami menstruasi sama sekali atau adanya pendarahan setelah menopause.

🥀 Adanya nyeri pada perut atau panggul atau saat berhubungan seksual (dispareunia).



#hiperplasiaendometrium

#womenshealth

#gynecologicaldiseases

#womendisease


Wednesday, November 22, 2023

Ini Bedanya Polip Serviks dan Polip Rahim

 Penulis: Dhona Maria Ananda

Perbedaan polip serviks dengan rahim
Zonadona.com


Polip merupakan pertumbuhan jaringan kecil yang sifatnya bisa jinak atau ganas. Daaan...ternyata selain di hidung, polip juga dapat tumbuh pada rahim dan serviks wanita. 

Namun, terkadang masih banyak orang yang menyamakan antara polip servik dan rahim. Padahal pada kenyataanya kedua polip tersebut adalah berbeda. 


👉 Polip Rahim
Polip rahim
Mayoclinic

Jenis polip ini biasanya tumbuh di area endrometrium yaitu lapisan terdalam pada rahim dan tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi. 

Ukurannya dapat beragam, dari sebesar biji wijen sampai lebih besar dari bola golf. 

Pada umumnya yang terserang polip rahim adalah wanita berusia di atas 40 tahun.

Faktor hormonal sangat berpengaruh pada tumbuh kembang polip rahim. Sebab polip jenis ini sangat sensitif terhadap estrogen. 

Dengan kata lain, polip rahim tumbuh sebagai respon terhadap hormon estrogen yang bersirkulasi.

Adapun beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko wanita terserang polip rahim, yaitu postmenopause, memiliki hipertensi, obesitas, atau mengkonsumsi tamoxifen.

Berikut merupakan beberapa gejala polip rahim:

🥀 Periode menstruasi yang tidak terprediksi intensitas atau frekuensinya.

🥀 Terjadinya pendarahan tidak normal di antara periode menstruasi.

🥀 Terjadi pendarahan pada vagina setelah menopause, darah menstruasi yang sangat banyak, atau kemandulan.


👉 Polip Serviks
Polip serviks
Klikdokter

Polip jenis ini tumbuh pada area leher rahim. Pada umumnya polip ini menyerang wanita usia 40-50 tahun. 

Polip serviks dapat dipicu oleh beberapa hal seperti peningkatan hormon estrogen, adanya infeksi atau peradangan leher rahim kronis, serta penyumbatan pembuluh darah serviks.

Polip serviks tampak tidak bergejala kecuali dideteksi oleh pap smear.

Namun, pada sebagian kecil wanita muncul gejala-gejala polip serviks seperti berikut:

🥀 Keluarnya cairan putih atau kuning dari vagina yang berbau akibat infeksi.

🥀 Terjadinya pendarahan setelah melakukan hubungan intim, di antara waktu menstruasi atau pasca menopause.

🥀 Menstruasi dengan volume lebih banyak dari biasanya






#perbedaanpolipserviksdanrahim #womenshealth #Gynecologicaldiseases #womendiseases


Wanita Dengan Jadwal Kerja Malam Susah Hamil?

  Penulis: Dhona Maria Ananda Zonadona.com Kesuburan merupakan salah satu faktor yang menjadikan peluang kehamilan seorang wanita semakin ti...